Pengantar Ergonomi dan Sejarah Ergonomi
Universitas Teknologi Digital
Nama
: Nanda Kurniati
NPM
: 20323024
Prodi
: Teknik Industri
Kelas
: C1.23
Nama | : Nanda Kurniati |
NPM | : 20323024 |
Prodi | : Teknik Industri |
Kelas | : C1.23 |
Pengantar Ergonomi dan Sejarah Ergonomi
- Pengantar Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan elemen-elemen lain dalam sistem. Tujuan utama dari ergonomi adalah untuk meningkatkan kinerja, keselamatan, dan kenyamanan pengguna dengan merancang lingkungan kerja, produk, dan sistem yang sesuai dengan kebutuhan fisik dan psikologis manusia. Dalam konteks ini, ergonomi mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk psikologi, fisiologi, desain industri, dan teknik.
Ergonomi dapat dibagi menjadi beberapa cabang utama: ergonomi fisik, ergonomi kognitif, ergonomi organisasi, dan ergonomi lingkungan. Ergonomi fisik berfokus pada aspek fisik dari pekerjaan dan bagaimana desain alat serta tempat kerja dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan. Ergonomi kognitif berkaitan dengan proses mental yang terlibat dalam interaksi manusia dengan sistem. Ergonomi organisasi menekankan struktur organisasi dan manajemen untuk meningkatkan efisiensi kerja. Sementara itu, ergonomi lingkungan mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan seperti pencahayaan, suhu, dan kebisingan.- Sejarah Ergonomi
Sejarah ergonomi dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20 ketika para ilmuwan mulai menyadari pentingnya hubungan antara manusia dan mesin. Salah satu tokoh penting dalam pengembangan awal ergonomi adalah Frederick Winslow Taylor yang dikenal sebagai pelopor manajemen ilmiah. Ia memperkenalkan prinsip-prinsip efisiensi kerja yang berfokus pada pengoptimalan tugas-tugas manual.
Pada tahun 1949, istilah “ergonomi” pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan bernama Hywel Murrell di Inggris. Sejak saat itu, penelitian tentang ergonomi semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan pemahaman tentang kesehatan kerja. Pada tahun 1960-an hingga 1970-an, banyak penelitian dilakukan untuk memahami dampak desain alat terhadap kesehatan pekerja.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja pada akhir abad ke-20, banyak organisasi mulai menerapkan prinsip-prinsip ergonomis dalam desain produk mereka. Saat ini, ergonomi telah menjadi bagian integral dari desain industri modern serta praktik manajemen sumber daya manusia di berbagai sektor.
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan elemen-elemen lain dalam sistem. Tujuan utama dari ergonomi adalah untuk meningkatkan kinerja, keselamatan, dan kenyamanan pengguna dengan merancang lingkungan kerja, produk, dan sistem yang sesuai dengan kebutuhan fisik dan psikologis manusia. Dalam konteks ini, ergonomi mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk psikologi, fisiologi, desain industri, dan teknik.
Ergonomi dapat dibagi menjadi beberapa cabang utama: ergonomi fisik, ergonomi kognitif, ergonomi organisasi, dan ergonomi lingkungan. Ergonomi fisik berfokus pada aspek fisik dari pekerjaan dan bagaimana desain alat serta tempat kerja dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan. Ergonomi kognitif berkaitan dengan proses mental yang terlibat dalam interaksi manusia dengan sistem. Ergonomi organisasi menekankan struktur organisasi dan manajemen untuk meningkatkan efisiensi kerja. Sementara itu, ergonomi lingkungan mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan seperti pencahayaan, suhu, dan kebisingan.
- Sejarah Ergonomi
Sejarah ergonomi dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20 ketika para ilmuwan mulai menyadari pentingnya hubungan antara manusia dan mesin. Salah satu tokoh penting dalam pengembangan awal ergonomi adalah Frederick Winslow Taylor yang dikenal sebagai pelopor manajemen ilmiah. Ia memperkenalkan prinsip-prinsip efisiensi kerja yang berfokus pada pengoptimalan tugas-tugas manual.
Pada tahun 1949, istilah “ergonomi” pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan bernama Hywel Murrell di Inggris. Sejak saat itu, penelitian tentang ergonomi semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan pemahaman tentang kesehatan kerja. Pada tahun 1960-an hingga 1970-an, banyak penelitian dilakukan untuk memahami dampak desain alat terhadap kesehatan pekerja.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja pada akhir abad ke-20, banyak organisasi mulai menerapkan prinsip-prinsip ergonomis dalam desain produk mereka. Saat ini, ergonomi telah menjadi bagian integral dari desain industri modern serta praktik manajemen sumber daya manusia di berbagai sektor.
Introduction to Ergonomics and History of Ergonomics
- Introduction to Ergonomics
Ergonomics is the study of the interaction between humans and other elements in a system. The primary goal of ergonomics is to improve performance, safety, and user comfort by designing work environments, products, and systems that are compatible with human physical and psychological needs. In this context, ergonomics covers a wide range of disciplines, including psychology, physiology, industrial design, and engineering.
Ergonomics can be divided into several main branches: physical ergonomics, cognitive ergonomics, organisational ergonomics, and environmental ergonomics. Physical ergonomics focuses on the physical aspects of work and how the design of tools and workplaces can affect health and comfort. Cognitive ergonomics is concerned with the mental processes involved in human interaction with systems. Organisational ergonomics emphasises organisational structure and management to improve work efficiency. Meanwhile, environmental ergonomics considers environmental factors such as lighting, temperature, and noise.
- History of Ergonomics
The history of ergonomics can be traced back to the early 20th century when scientists began to realise the importance of the relationship between humans and machines. One of the important figures in the early development of ergonomics was Frederick Winslow Taylor who is known as the pioneer of scientific management. He introduced principles of work efficiency that focused on optimising manual tasks.
In 1949, the term ‘ergonomics’ was first introduced by a scientist named Hywel Murrell in the UK. Since then, research on ergonomics has grown along with advances in technology and understanding of occupational health. In the 1960s and 1970s, much research was done to understand the impact of tool design on worker health.
With the increasing awareness of the importance of occupational safety at the end of the 20th century, many organisations began to apply ergonomic principles in their product design. Today, ergonomics has become an integral part of modern industrial design as well as human resource management practices in various sectors.
Referensi Jurnal
- Karwowski W., & Soares J.J.F. (2003). “The discipline of ergonomics: A historical perspective.” Applied Ergonomics, 34(4), 337-346.
- Dul J., & Neumann W.P. (2009). “Ergonomics contributions to company strategies.” International Journal of Human Factors and Ergonomics, 1(1), 1-18.
- Vicente K.J., & Wang J.H. (1998). “An ecological approach to human-machine interaction.” Human Factors, 40(2), 219-233.
Referensi Buku
- Helander M.G., & Nagamachi M. (2006). A Guide to Human Factors and Ergonomics. CRC Press.
- Sanders M.S., & McCormick E.J. (2013). Human Factors in Engineering and Design. McGraw-Hill Education.
Alamat Situs Kampus : Digitech University
Media Sosial Prodi : Teknik Industri
Media Sosial Himpunan : Himpunan Teknik Ibdustri
Media Sosial Pribadi : Nanda Kurniati
Komentar
Posting Komentar